Selasa, 28 Desember 2010

Leg II AFF 2010: Persiapan Menghadapi Kematian

Persiapan laga leg kedua yang digelar hari ini (29/12) antara Timnas Garuda melawan Timnas Malaysia merupakan kepastian. Sepasti kematian yang bakal dihadapi setiap makhluk hidup –termasuk manusia– tatkala usia sudah mencapai batas waktu. Perbedaannya, kalau timnas kesebelasan sepak bola telah menyiapkan diri untuk menghadapi pertandingan, tapi kebanyakan manusia tidak pernah mempersiapkan diri jika mereka bakal menghadapi kematian.


Padahal jika dipahami hakikatnya, antara pertandingan leg kedua dengan kematian sama-sama sulit diprediksi hasilnya. Bahkan kesudahan setelah kematian adalah suatu situasi yang tidak mungkin dilakukan pengulangan, seperti pertandingan leg kedua, setelah kita menemui “kematian” –baca kekalahan– dalam leg pertama di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia pada 26 Desember lalu. Setelah kematian, kita tidak tahu apa yang bakal terjadi.

Lalu, mengapa kita lebih berani bersiap-siap menghadapi permainan sepak bola daripada mempersiapkan diri menghadapi kematian? Padahal kita tahu bahwa pertandingan sepak bola hanyalah suatu permainan di antara manusia. Persis sebagaimana Allah dalam Alquran Karim Q.S. Luqman: 33 telah mengingatkan manusia, “Janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.

Khusnul A’mal
Jika diniati, bermain sepak bola bagi masing-masing anggota kesebelasan dapat dinyatakan tengah menjalankan ibadah. Bahkan bagi pemain yang menjadikan kegiatannya itu sebagai bentuk ikhtiar –untuk mendapatkan penghasilan–, tindakan anggota kesebelasan Timnas Garuda tersebut merupakan ibadah yang hukumnya fardhu kifayah. Suatu amalan wajib yang baik (khusnul a’mal) yang insyaAllah bakal mendapatkan balasan dari Allah.

Karena berkedudukan sebagai amalan yang hukumnya fardhu kifayah, tentu saja ibadah itu wajib memenuhi tuntunan syar’i. Pertama, amalan itu –baca bertanding– dilakukan sesuai syarat dan rukunya. Maksudnya, setiap pemain tidak boleh memiliki niatan-niatan yang kotor, jelek, atau berlaku curang. Kedua, sebagai wujud ibadah ghoirru mahdo amalan itu wajib dilakukan menurut adab atau tatanan kesopanan pertandingan (fair play), sehingga sesuai dengan asasnya, yakni adabi ubudiyatin lillah.

Dan yang ketiga, amalan itu tidak mengharuskan atau menuntut Allah, agar memenuhi keinginan kita, meski kita tetap memiliki keinginan kuat untuk menang. Maka, dalam konteks yang demikian, pertandingan leg kedua antara kedua tim yang bakal digelar di Stadion Gelora Bung Karno itu bakal menjadi menarik dan enak ditonton. Bahkan hasil akhir dari pertandingan itu, menang atau kalah, tidak menjadi beban pikiran yang merisaukan.

Panggilan Allah atau Setan
Menurut pemangku Ponpes Tambak Beras, Jombang, KH. Drs. Imron Djamil, tatkala mengkaji Kitab Al Hikam karangan Syech Ahmad Athoillah mengatakan, setidaknya ada 6 (enam) panggilan-panggilan hati yang sering mempengaruhi wujud tindakan fisik manusia. Keenam panggilan itu diberi istilah waridlatul akhwal.

Panggilan pertama, adalah panggilan Allah, yang akan menstimulasi kalbu manusia untuk bertindak baik-benar. Kedua, panggilan yang dilontarkan setan/iblis, agar manusia melakukan perbuatan jelek dan/atau merusak. Ketiga, panggilan nafsu yang memiliki tujuan memperjuangkan keinginan yang berkait dengan kehormatan dan harga diri. Keempat, panggilan syahwat yang biasanya tidak keluar dari urusan perut dan “sesuatu” di bawah perut. Kelima, panggilan dunia, yakni sikap-sikap ubuddunya, yakni kecintaan terhadap dunia secara berlebihan. Dan keenam, panggilan dari jasad fisik yang cenderung mendorong manusia senantiasa ingin istirahat.

Panggilan manakah yang bakal dituruti oleh para pemain kedua kesebelasan, pihak panpel, maupun para suporter? Kita lihat saja nanti sore. Yang paling penting adalah, bagaimana kita bisa mendorong diri ini agar berani mempersiapkan diri menghadapi kematian guna mencapai kemenangan, sebagaimana kita siap menghadapi pertandingan nanti sore juga demi memperoleh kemenangan. Viva Timnas Garuda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar