Sabtu, 05 Desember 2009

Al Quran Disandingkan Kitab-kitab Suci Lain (Bag. 4)

Catatan kaki Alkitab The New Testament of the New American Bible, 1970 hal 203, memberikan alasan yang memperkuat pendapat bahwa Yohanes 1:1-18 bukan merupakan bagian dari Injil Yohanes, tetapi merupakan karya lepas yang baru dimasukkan sebagai pembuka Injil Yohanes oleh penyalin:

• John 1:1-18; "The prologue is a hymn, formally poetic in style - perhaps originally an independent composition and only later adapted and edited to serve as an overture to the gospel"
(Yohanes 1:1-18; Pembukaan ini merupakan hymne, berbentuk syair - mungkin berasal dari karya bebas, yang hanya belakanqan baru dikutip dan diedit untuk berperan sebagai intro (pembuka) dari Injil).

Kesengajaan Gereja untuk mempersamakan Logos dengan Tuhan diperlihatakan oleh Athanasius dalam bukunya "The Incarnation of the Word" yang ditulis pada tahun 318M hal.4, dengan mengatakan:
• "For our salvation he loves us so much as to appear and be born in human body".
(Demi keselamatan kita dia mencintai kita sedemikian rupa sehingga dia hadir dan dilahirkan dalam bentuk manusia)

Para pemimpin gereja dan penginjil di kerajaan Romawi adalah pemeluk ajaran filsafat Yunani atau setidaknya sangat dipengaruhi oleh pemikiran Yunani. Tony Lane dalam bukunya "Christian Thought" mengatakan:
• "The view of the fall owes more to Greek philosophy and to Origen than to the Bible".
(Pandangan tentang kejatuhan (dalam dosa) lebih banyak dipetik dari filsafat Yunani dan Origen dibanding dari Alkitab)
• "The Platonist element is not like the icinq on a cake or the currant in it which can remove, but like the sherry flavoring which is inseparable from the cake itself"
(Elamen Platonis (dalam Kristen) bukan seperti hiasan atau kismis pada kue yang dengan mudah ditinggalkan, tetapi seperti aroma yang sudah menyatu dengan kue itu sendiri)

Paul Tillich dalam bukunya "A History of Christian Thought" menjelaskan bagaimana ajaran teology Yunani merasuk kedalam doktrin Trinitas melalui Logos (Firman).
• "Christianity took from its great vompetitor (Stoic) many fundamental idea. The first is the doctrine of the logos, a doctrine that may bring you to despair when you study the history of Trinitarian and Christianity can not be understood without it"
(Kristen menganut dari saingannya (Filsafat Stoa) berbagai ajaran dasar. Yang pertama adalah ajaran tentang Logos (Firman), suatu ajaran yang dapat membuat anda kecewa manakala anda mempelajari sejarah trinitas dan pemikiran Kristen Pertumbuhan ajaran Kristen tidak dapat dimengerti tanpa bersandar pada ajaran ini (Stoa).

Tony Lane menjelaskan kesalahan yang mengerikan ini dalam bukunya Christian Thought hal. 11:
• "...Some had doubts from the beginning, and it is increasingly fashionable today to regard the link as a horrible mistake...the asoption of Christianity as the state religion led to amassive influx of superficial converts from paganism. This resulted in declninf moral standard and the adoption of some pafan and idolatrous practices"
(Sejak semula sebagian kalangan telah meragukannya, dan bertambah jelas seperti yang nampak saat ini bahwa hubunqan antar Gereja dan Kaisar merupakan kesalahan yang mengerikan....ketetapan (Kaisar) yang memutuskan Kristen sebagai agama Kerajaan menyebabkan membanjirnya para penyembah berhala yang sekedar masuk Kristen sebagai lambang. Ini menyebabkan jatuhnya standar moral dan masuknya ajaran penyembah berhala (kedalam ajaran Kristen)
Tony Lane menambahkan:

• "The Emperor himsel f advocated the word (homoousios), probably at the instigation of his western eclesiatical advisor....lt was a word which was congenial to the west, which since Tertullian had thouqht of the Trinity as three persons in one substance".
(Kaisar sendiri menganjurkan (penggunaan) kata (homoousios), diduga atas anjuran penasehat spiritualnya....Kata tersebut dianggap cocok untuk (Gereja) bagian barat sejak Tertullian memperkenalkan Trinitas sebagai oknum dalam satu zat).

S.E.Frost Jr. dalam bukunya Basic Teachinq of the Great Philosophers ha1.110 menjelaskan:
• "God as we have seen conceived as pure, holy, perfect. Thus it became necessary to introduce an intermediate being, the Logos, to account for the cretion of the universe. Many thinkers identify this beinq (Logos) with Christ..."
(Tuhan sebagaimana paham filsafat Platonis dianggap suci, mulia dan sempurna. Oleh karena itu diangap penting untuk memperkenalkan perantara, yakni Logos (Firman), untuk menciptakan jagat raya. Beberapa ahli pikir kemudian menganggap Logos ini adalah Kristus (Yesus).

A.N.Wilson dalam bukunya Jesus A Live, 1992, hal XIV:
• "I had to admin that I found it impossible to believe that a f irst century Galilean holy man (Jesus) had at any time o f his li f e believed himsel f to be the Second Person o f the Trinity. "
(Saya harus mengakui bahwa memang mustahil untuk mempercayai bahwa orang suci dari Galilea di abad I (Yesus) pernah sekali saja dalam hidupnya merasa dirinya sebagai oknum kedua dari Trinitas)

Robert Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru, Universitas Harvard menjelaskan:
• "Jesus was nothing more than a man wi th avision f or d ecad es, they (the scholar) have taught it to generation of priest and ministers, who do not pass i t along to their f locks because they f ear the backlash o f anger. So the only ones le f t in the dark are ordinary Christians. "
(Yesus hanyalah seorang manusia yang berpandangan luas selama berpuluh¬-puluh tahun, mereka (para pakar Alkitab) telah mengajarkannya kepada para pastor dan pendeta, yang pada gilirannya (para pastor dan pendeta ini) tidak menyampaikannya kepada jamaat mereka karena takut didamprat. Oleh sebab itu umat Kristianilah yang dibiarkan tetap berada dalam kegelapan)

Buku Should You Believe in the Trinity yang diterbitkan oleh Watchtower and bible Tract Society of Pennsylvania, 1989 menjelaskan:
• "Throughout the ancient world, as f ar back as Babylonia the worship o f pagan gods grouped in triplets were common. This practice was a(so prevalent, be f ore, during, and a f ter Christ in Egypt, Greece and Rome".
(Dunia di zaman purbakala, sejak masa kerajaan Babilonia, sudah terbiasa menyembah berhala, tiga Tuhan dalam satu. Kebiasaan ini juga banyak ditemukan di Mesir, Yunani dan Romawi, baik sebelum, selama, maupun sesudah Yesus)

Prof. Alvar Ellegard dalam bukunya Jesus One Hundred Year Before Christ ha1.19, mendukung kenyataan ini dengan mengatakan"
• "Their aim was to launch a story which brought aout the conception abouth Jesus that they and their churches had formed, from whatever material they found suitable: historical sources, fictional stories, imagination."
(Tujuan mereka adalah untuk meyebarkan cerita tentang Yesus yang dikemas sesuai dengan ajaran yang ditetapkan oleh gereja mereka yang dipungut dari berbagai sumber yang cocok dengan keinginan mereka: baik dari sumber sejarah, cerita dongeng, maupun khayalan).

Dr. Charles Francis Potter dalam bukunya The Lost Year of Yesus Revealed, 1992, hal 16, menjelaskan:
• "Few believing Christians yet realize (for few scholar are yet adminitting) how many important doctrines are doe to be change radically, and how many others should eventually be eliminated when the Scroll are properly recognized and evaluated in relation to the New Testament. The very vulnerable doctrine of the Holly Spirit will have to go, as we shall see, and will take with it inevitably the doctrine of the Trinity, which was never in the Bible anyway".
(Hanya sedikit pemeluk agama Kristen yang hingga saat ini menyadari (sebagaimana hanya sedikit para ilmuwan yang hingga saat ini mau mengakui), betapa banyak ajaran dasar agama Kristen yang harus dirubah secara radikal dan beberapa banyak lainnya yang harus di singkirkan (dari Alkitab) bila Naskah (Laut mati) diakui dan dipelajari dengan benar dalam hubungannya dengan Kitab Perjanjian Baru. Ajaran yang paling lemah dan harus di singkirkan adalah tentang Roh Kudus, sebagaimana yang terlihat (dalam Naskah Laut Mati), dan tanpa bisa dihindari, ajaran tentang Trinitas harus pula ikut tersingkir, karena sama sekali tidak pernah diajarkan dalam Alkitab) (Bersambung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar